Rabu, 22 Mei 2013

Uji Phantom

Finally, ujian phantom selesai juga. Leganya luar biasa :) Oh ya sebelum lanjut saya jelasin terlebih dahulu ya apa itu uji phantom dikebidanan?
uji phantom itu adalah ujian mengenai hal-hal patologi atau hal-hal ketidaknormalan dalam persalinan, dan ujian itu sendiri diuji langsung oleh dokter spesialis obstetri (kebidanan) dan ginekologi (kandungan) atau yang lebih dikenal dengan dokter kandungan / obsgyn. walau awalnya keputusan diadakan dihari jumat namun gagal tapi kesempatan masih selalu ada buat saya. Alhamdulillah :)

Selasa kemarin jadwal uj itu diadakan, dengan persiapan belajar yang lumayan cukup Alhamdulillah terlaksana juga. phantom saya diuji langsung oleh dokter Agus, beliau dokter Rumah sakit Sardjito yang kebetulan dosen mata kuliah ginekologi saya disemester 4 ini. Pas ujian kemarin saya mendapati 3 perasat yang harus saya lakukan dengan tehnik yang sudah saya pahami dan saya pelajari selama ini.

Perasat pertama : Persalinan gemeli (kembar)
menurut perasat gemeli yang saya dapati yaitu kehamilan dengan presentasi (letak) AP : kepala, AK : bokong. karna persalinan gemeli yang boleh ditangani langsung oleh bidan yaitu 3 presentasi : kepala kepala, kepala bokong, bokong bokong. dan untuk persalinan gemeli yang boleh atau khusus ditangani oleh dokter obsgyn itu sendiri yaitu hanya 1 presentasi : bokong kepala. karna apa? mungkin karna untuk gemeli AP bokong lebih sulit ditangani dan bisa saja terjadi patologi yang membahayakan dan itu lebih dikuasai oleh ilmu kedokteran. Dengan pertanyaan beliau sang dokter yang keroyokan yang ditujukan kepada saya. riweuh seriweuhnya tapi akhirnya bisa kejawab semua dan bisa selesai tanpa ada hambatan apapun.

Perasat kedua : Distocia bahu
Pada distocia bahu ini sendiri sebenarnya berkaitan dengan perasat pertama saya. karna pada persalinan AK bahu bayi menyangkut, kepala bayi menjauhi perenium bukan malah semakin maju. nah disini kemudian saya memposisikan ibu dengan tehnik MC. Robert, dengan menarik kedua kaki ibu kearah dada. lalu melakukan tehnik masanti dengan dibantu oleh salah satu asisten, tehnik masanti ini adalah tehnik dengan kepalan tangan kanan kita menekan supra pubik perut ibu tujuannya agar bahu bayi bisa lebih mudah keluar dan tidak menjungkit. setelah itu jika ada kontraksi (HIS) pada ibu, ibu disuruh mengejan sekuat mungkin. setelah kepala bayi udah mulai tampak 5-6cm didepan vulva ibu. saya memposisikan kedua tangan saya bipariental setelah itu kepala bayi saya keluarkan sejajar dgn lantai kemudian saya cunamkan ke arah bawah (posterior). ternyata bahu bayi belum bisa dikeluarkan sama sekali dan tetap menyangkut keras akhirnya tehnik terakhir yang saya lakukan yaitu tehnik "Crockrew word". tehnik ini inti sebenarnya adalah memutar bahu bayi 90 derajat berlawanan arah untuk mengeluarkan anterior bahu belakang bayi itu sendiri. Dan akhirnya Alhamdulillah tehnik inipun berhasil dengan  sekali putaran dan bersiap-siap untuk melakukan perasat ketiga.

Perasat ketiga : Retensio plasenta
Retensio plasenta ini adalah plasenta 9ari-ari) bayi yang belum bisa dilahirkan dalam waktu setengah jam atau lebih. jadi tehnik yang dilakukan yaitu manual plasenta. setelah suntik oksi kedua belum bisa dilahirkan juga. pasang infus biar ibu gak kelelahan dan kehabisan cairan. Tehnik manual plasenta ini adalah tehnik dengan cara tangan kanan penolong dimasukan kedalam introitus vagina ibu sampai batas plasenta itu berada. ngeri? emang! gak kebayang kalo saya yang diperlakukan seperti itu. gak tega! tapi itulah perjuangan seorang wanita melahirkan buah hatinya sebagai kelengkapan kebahagiaan dalam rumah tangganya hehe eh malah ceritaaa ya bu :D. oke selanjutnya kita masasse fundus ibu, setelah dimasasse  seperti menyisir ke kanan dan ke kiri sampai plasenta itu terlepas. setelah itu saya keluarkan plasenta yang sudah berada digenggaman tangan kanan saya. sambil tangan kiri saya meregangkan tali pusat dan menarik keluar. Satu orang asisten diminta untuk menahan fundus ibu agar uterus ibu gak ikutan keluar. karna jika uterus ikut keluar bisa dipastikan pasien mengalami perdarahan hebat (> 500cc) dan berakibat fatal (meninggal) jelas aja yaa karna kan uterus termasuk organ reproduksi wanita terpenting. setelah plasenta keluar lalu dicek kelengkapan bagian fetal dan maternalnya. Alhamdulillah plasentanya normal, kontiledonnya lengkap, walaupun ada sedikit bagian maternal yang sobek dan itu bukan masalah :) Selanjutnya tangan kanan saya tetap berada didalam vagina ibu untuk selanjutnya mengekplorasi dalam rahim karna takut jika masih ada sisa plasenta yang bisa bikin infeksi ibu itu sendiri. selanjutnya baru bisa saya keluarkan tangan kanan saya. Dan apa yang saya rasakan saat itu? bener-bener mendapatkan kepuasan batin yang luar biasa. Alhamdulillah semuanya gak ada yang mengkhawatirkan dan ujian phantom yang sebelumnya saya bayangkan akan sesulit difikiran saya akhirnya terlewatkan dan sayapun bisa bernafas dengan lega.

Terima kasih Allah, Terima kasih dokter Agus, Terima kasih ibu Vivian sebagai dosen pembimbing dan juga Terima kasih buat mama yang saya yakin doa beliau yang tak pernah putus selalu dijabah Tuhan :3

Tidak ada komentar :

Posting Komentar