Kalian pasti pernah mencintai kan? pernah berkomitmen juga?. aku rasa iya :)
Dua insan manusia berlawanan jenis ditakdirkan Tuhan untuk saling mengenal. Tuhan beri iya kecocokan. Tuhan beri iya kode dengan rasa nyaman. Tuhan beri ia perbedaan agar ia dapat menyesuaikan. Tuhan beri rasa yang akan bekerja sama dengan hati. disitulah akan timbul sebuah cinta.
Saat kita berani mencintai, saat itu pula kita berkomitmen pada diri kita sendiri untuk berani setia dan berani menjalani apapun yang terjadi didepan sana, baik ataupun buruk. kita harus berani menerima pasangan kita apa adanya, tidak menuntut secara berlebihan dan menghargai sekecil apapun pengorbanan yang sudah pasangan kita lakukan.
Lagi-lagi soal LDR. LDR itu seperti hutan rimba. dan kamu tau? pada akhirnya siapa yang kuat dialah yang bertahan, apalah arti jarak didepan mata jika dibandingkan dengan kebahagiaan yang akan kita rengkuh dan kita raih bersama disaat kita berhasil melewatinya. hey Distancer, ingat! pelangi itu hanya akan muncul setelah hujan turun. Nah percayalah, dibalik penantian yang panjang ini akan ada bahagia yang tercipta. Jarak memang membatasi antara dua orang untuk bertatap muka secara langsung bahkan jauh mengalahkan dengan kehebatan teknologi. Jarak menghalangiku untuk menjamah tubuhnya. jarak menghalangiku untuk bersandar dipundak ketenangannya jika aku lelah. tapi jarak lebih mengajarkan aku dan dia untuk saling menghargai karna harga sebuah pertemuan itu sangatlah mahal, mungkin bisa melebihi mahalnya harga satu buah mobil mewah. jarak membutuhkan pengorbanan waktu dan materi untuk harga sebuah pertemuan. tapi kamu harus percaya jika hanya satu yang kamu tuju, semesta akan berkonspirasi untuk itu. selagi kamu bisa menjaga hati. bisa mengunci ia rapat-rapat agar tak ada celah untuk orang lain bisa memasuki. dan kunci itu ada didiri masing-masing pasangan. jaga dengan baik.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar